" Peran Teknologi Terkini dalam Membuat Pembelajaran DARING ( Online ) dan LURING ( Offline ) Menjadi Semakin Menyenangkan ".

Pembelajaran Daring artinya pembelajaran yang dilakukan secara online dan pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang dilakukan tanpa tatap muka tetapi pembelajaran yang menggunakan platform yang telah tersedia, yang mana dalam segala bentuk baik materi, komunikasi, dan termasuk test penyampainnya secara online, pembelajaran online ini dibantu dengan beberapa aplikasi, seperti Google Classroom, Google Meet, Edmudo dan Zoom. 

Sedangkan pembelajaran Luring artinya pembalajaran yang dilakukan tanpa tatap muka dengan tidak menggunakan jaringan internet akan tetapi sistemnya menggunakan media seperti Televisi dan Radio. dari kedua pembelajaran tersebut di era pandemi covid 19 ini sudah merupakan tuntutan bagi kita semua khususnya sebagai tenaga pendidik dalam melangsungkan proses kegiatan belajar mengajar sebagai bentuk kewajiban untuk mencerdaskan anak bangsa tanpa melihat satu permasalahan yang dijadikan alasan berhentinya kegiatan belajar mengajar (KBM).

Alasan kenapa seorang guru dituntut untuk menguasai IPTEK, salah satunya sudah terjawab dengan adanya virus corona ini, semua kalangan masyarakat luas terkena dampaknya, termasuk dilingkungan pendidikan, kita sebagai guru merindukan yang setiap paginya menyambut anak-anak datang ke sekolah, melihat semangat anak-anak belajar di kelas, melihat keceriaan anak-anak ketika bermain, dan sapaan anak-anak dengan panggilan pak guru dan bu guru.

lengkap sudah ditambah dengan kerinduan anak-anak yang secara langsung disampaikan, yang merindukan ingin belajar di sekolah, ingin ketemu bapak/ibu gurunya, ingin bermain dengan teman-temannya, bahkan ingin belajar dengan memakai baju seragam sekolah yang dimilikinya. Sungguh ini merupakan beban moril dan cambuk untuk kita khususnya sebagai guru. 

Apakah kita biarkan saja dengan menunggu akhir dari wabah virus corona ini, dan apakah kita hanya duduk diam dengan memendam beban moril anak-anak kita. Bangun dan bergeraklah pejuang pendidikan, di pundak kita semua ada beban yang harus kita angkat dan kita antarkan pada tujuannya.

Hak kita sebagai pendidik tidak berkurang walaupun sudah berbulan bulan dihadapkan dengan kondisi seperti ini, bahkan Pemerintah pun telah memikirkan dan memberikan bantuan kepada kita demi lancarnya kegiatan belajar mengajar agar tidak terputusnya pendidikan bagi anak-anak bangsa. Sekarang kewajiban kita mengupgrade ilmu-ilmu baru, merealisasikan sebagai pelayan masyarakat yang memberikan pelayanan prima dan baik di dunia pendidikan, dan konsekuensi tugas yang diemban sebagai guru.

Seperti Pribahasa "Tak Ada Rotan Akarpun Jadi". sekalipun kita di era pandemi covid 19 ini yang menjadikan kita tidak dapat melangsungkan pembelajaran dengan bertatap muka, kita dapat melakukan pembelajaran secara Daring atau Luring. 

Pada saat ini kebutuhan Laptop atau Smartphone bukan lagi menjadi kebutuhan yang sekunder, akan tetapi sudah menjadi kebutuhan primer, artinya semua lapisan masyarakat dari anak-anak hingga usia dewasa hampir rata-rata memilikinya terutama smartphone android. bahkan uniknya anak usia SD memiliki smartphone lebih bagus dan mahal dari pada gurunya, walaupun tidak semuanya, ini menandakan syarat pertama bahwa jalan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan Daring sudah dapat dilakukan, selanjutnya dalam penggunaan smartphone bagi anak-anak menurut pengamatan hampir rata-rata semua anak menyukai game sehingga kebutuhan kuota yang digunakan merupakan syarat kedua untuk dapat melaksanakan KBM secara Daring, terlepas secara kepemilikannya dari pemberian orang tuanya.

Dua syarat diatas sudah menjadi alasan untuk kita sebagai guru untuk menunaikan kewajiban sebagai pendidik yakni Membimbing, Melatih dan Mendidik. Selanjutnya dalam pelaksanaan ini tentunya tidak terlepas dari kekurangan dan kelebihannya, sudah sepatutnya sebelum kita melaksanakan pembelajaran secara Daring perlu memikirkan bagaimana teknik-teknik dalam pelaksanaanya dan bagaimana membangun kerjasama dengan orang tua peserta didik. ketika kita menguasai teknik-tekniknya maka kita dapat menyuguhkan pembelajaran Daring menjadi pembelajaran yang unik dan tentunya menyenangkan bagi peserta didik.

Untuk membuat pembelajaran yang menyenangkan kita perlu mengemas perangkat pelajaran dengan tampilan yang berbeda yang memiliki kesan untuk peserta didik ketika menyimak paparan materi atau yang lainnya yang di kemas dengan menggunakan media dan bahan ajar yang menarik seperti memasukan unsur gambar gerak, dan audio visual, menjadi pemahaman, pengetahuan dan pengalaman baru yang dijadikan sebagai model pembelajaran yang kekinian dengan menggunakan teknologi dan jaringan internet, yang sebelumnya di ikuti dan pada akhirnya menjadi sebuah pembelajaran yang sangat bermakna bagi peserta didik.

hal yang lebih penting lagi, kita harus mampu membangun kerjasama dengan orang tua peserta didik. tanpa adanya kerjasama dengan orang tua peserta didik, pembelajaran daring yang dirancang sebagus dan sebaik apapun tidak akan mudah terlaksana, karna pembelajaran daring ini pun melibatkan orang tua untuk mendampingi anak-anaknya dalam belajar, sehingga keseriusan dan kesungguhan belajar anak dapat terbantu ketika adanya kepedulian orang tua terhadap anak-anaknya, disamping itu pendampingan orang tua ini merupakan tindakan kontroling terhadap anak-anaknya.

 Jadi secara umum teknologi ini sangat berperan sekali dalam pembelajaran Daring atau Luring, dimana teknologi ini tidak akan pernah lari dari kehidupan kita, karena keberadaannya mengikuti perkembangan zaman, ketika kita menghindari maka kita akan tertinggal jauh dari berbagai hal, dan ketika kita mengikuti serta berusaha untuk memanfaatkan dan menggunakannya maka kita akan sejalan dengan kebutuhan-kebutuhan yang kita perlukan.

Kemudian kita sebagai orang dewasa tentunya harus bijak dalam memanfaatkan dan menggunakan teknologi yang berkembang, kita harus pandai memilah dan memilih terhadap teknologi yang kita gunakan, terutama dengan smartphone yang kita miliki dan di miliki oleh anak-anak kita.

Janganlah akhirnya dengan teknologi kita salah dalam menggunakannya, terutama pada anak-anak usia sekolah, dengan alat sekecil itu dapat dengan mudah mengakses berbagai situs yang tidak layak untuk di tonton, kembali peran orang tua dan kita harus menjadi kontroler, sehingga teknologi tidak menjadi tuntunan.

http://gurupenggerakindonesia.com

PROFIL PENULIS

 

H. IMAM ROSIDI, S. Pd

 

Dilahirkan di Kota Serang Kecamatan Serang Profinsi Banten, pada Tanggal, 09 Maret 1972, merupakan anak ke Lima dari Sembilan bersaudara dari pasangan Marjuki (Alm) dan Bastiati. Pendidikan yang telah ditempuh SDN Tegal Jetak Lulus pada Tahun 1985, SMPN1 Ciruas lulus Tahun 1987, SPG Muhammadiyah lulus Tahun 1991, dan STKIP Banten lulus tahun 2009.

Penulis adalah guru SDN Bhayangkari Kota Serang – Banten dan memiliki Hobby menggambar dan memancing. Tugas tambahan diluar jam mengajar “ Menjadi Pembina Sekolah Adiwiyata TK. Kota Serang “ dan Wakil Ketua Forum Sekolah Adiwiyata Kota Serang.

Salah satu Prestasi yang telah dicapai “ Juara 1 Lomba Pidato Bahasa Jawa Serang TK. Kota Serang tahun 2017 “ dan Penghargaan Guru Terkreatip yang telah diberikaan oleh PGRI Ranting Kecamatan Serang Tahun 2008 dan 2009.